Thursday, May 1, 2008

Suryanto, Pencipta Batik Banjarnegara




















Batik tidak mengenal batas kreasi, sebagai ragam hias, batik telah menginspirasi banyak orang
untuk berkarya. Pelbagai motif baru pun bermunculan. Biasanya, motif itu sesuai dengan latar belakang
asal batik. Nah, banjarnegara juga memiliki batik khas daerahnya.

Adalah Suryanto yang memperkenalkan batik Banjarnegara. Suryanto bercerita, sejak kecil dirinya sudah
tertarik pada batik. Namun, ia merasa miris Banjarnegara tidak memiliki ciri khas dalam batik yang
dikenalkan penduduknya. Suryanto tak tinggal diam. Beranjak dewasa, ia sering menghadiri pameran batik
dari berbagai daerah, seperti Banyumas, Pekalongan, Yogyakarta dan Papua.Ia juga mempelajari cara
pembuatan secara otodidak. Pada Desember 2005, ia mencoba berkreasi sendiri, modalnya kala itu hanya
Rp 500 ribu. Suryanto memaparkan, awalnya warga disekitar tempat tinggalnya bersikap acuh terhadap batik.
Namun, ia tak merisaukannya. Lambat laun, ternyata cukup banyak para remaja di lingkungannya yang tertarik
menggeluti batik.
Hasil kreasi Suryanto tak mengecewakan. Ia pernah menjadi juara pertama dalam lomba rancang busana batik
tingkat Kabupaten Banjarnegara. Untuk tingkat Provinsi Jawa Tengah, ia menjadi juara ketiga."Sejak itu,
batik buatan saya selalu dipesan para pejabat Pemkab Banjarnegara," Kata warga desa Gumelen Kulon,
Banjarnegara ini.

MOTIF

Suryanto mengutarakan, batik Banjarnegara memiliki keunikan pada motifnya. Ia meneruskan, motif batik
banjarnegara menggunakan elemen alam kawasan Dieng dan sekitarnya, seperti purwaceng, keramik klampok,
dawet ayu. Sementara teknik pembuatannya adalah tulis dan cap. "Seluruh pembuatannya menggunakan tenaga
manusia," imbuh pria kelahiran 4 Juni 1973 ini. Suryanto meneruskan, media membatiknya tidak terbatas
pada kain saja. Berbagai bahan pun bisa dibubuhi dengan hiasan batik, misalnya cenderamata yang terbuat
dari bambu. Batik kreasi Suryanto berlabel "Tunjung Biru". Harga jualnya berkisar antara Rp 150 ribu
s-d Rp 1 juta. Kini, perputaran uangnya sudah mencapai Rp 30-50 juta tiap bulannya.
Jumlah pekerja yang membantu usaha Suryanto saat ini berjumlah belasan orang. Tetapi, jika pesanan
yang masuk banyak, maka jumlah pekerjanya akan bertambah. Para pembelinya pun berasal dari berbagai daerah.

TOTALITAS
Usaha Suryanto untuk menyebarluaskan batik tak tanggung-tanggung. Ia memperkenalkan batik sampai ke sekolah-
sekolah. Hasilnya kini sejumlah SD di dekat tempat tinggalnya terdapat muatan lokal tentang batik.
"Bahkan sudah ada SD yang menggunakan batik buatan saya sebagai seragam sekolah," tambahnya.
Saat ini Suryanto telah memiliki sebuah showroom batik di daerah tempat tinggalnya. Rencanya,
ia hendak mendirikan dua showroom berikutnya di Jakarta dan Bekasi. Keyakinan Suryanto pun telah bulat
untuk mendalami batik secara total.

No comments: